Lembar menu

Sabtu, 12 Oktober 2013

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERDASARKAN LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN



            Dalam pengembangan kurikulum memerlukan berbagai aspek landasan dalam pengembangannya. Salah satu aspek penting itu adalah berdasarkan landasan psikologis pendidikan. Oleh karena itu, pentingnya mengembangkan kurikulum berdasarkan landasan psikologis pendidikan ini.
            Sebelum itu, menurut Suyitno, pendidikan adalah suatu kegiatan yang menyangkut interaksi kejiwaan antara pendidik dan peserta didik dalam suasana nilai-nilai budaya suatu masyarakat (sebagai lingkungan pendidikan) yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan. Kegiatan pendidikan tersebut selalu melibatkan aspek-aspek, seperti kejiwaan, kebudayaan, kemasyarkatan, norma-norma dan kemanusiaan. Berdasarkan pengertian tersebut, selanjutnya, landasan psikologis pendidikan adalah kajian tentang aspek-aspek psikologis yang dapat menjadi dasar pemahaman bagi calon pendidik untuk mengenali, menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep perkembangan psikologis dari peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan [1].
            Selain itu, menurut David Pratt dalam Curriculum Design and Development (1980 : 4) mendefenisikan kurikulum secara sederhana, yaitu sebagai seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat latihan. Dan menurut Winarno Surahmad (1977 : 5),  Kurikulum merupakan suatu yang dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar di kelas. Atas dasar hal tersebut, kurikulum kemudian dapat didefenisikan sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu [2].
            Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka  antara kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang berkaitan. Begitupun dengan pendidikan dan psikologis berkaitan erat, sehingga kurikulum akan berhubungan pula dengan psikologis pendidikan khususnya. Seperti, yang telah disebutkan tadi, maka hubungan kurikulum dan psikologis pendidikan ini adalah hubungan antara tujuan pendidikan. Artinya, pendidikan harus mencapai tujuan pendidikan dan kurikulumlah yang  dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut dimana kurikulum ini berdasarkan aspek psikologis pendidikan pula.  
Selanjutnya, dalam proses pengembangan sebuah kurikulum yang berlandaskan psikologis pendidikan ini adalah dalam proses perubahan perilaku peserta didik. Maka, kurikulum ini menjadi suatu alat untuk mengubah perilaku peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan tadi. Sehingga, unsur dalam proses pengembangan kurikulum ini bersumber dalam bidang psikologis. untuk tujuan kurikulum setiap satuan pendidikan harus mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagai mana telah ditetapkan pada UU no.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lebih luasnya, kurikulum merupakan sesuatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan SDM yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran unutuk mencapai target tujuan pendidikan nasional khususnya dan SDM yang berkualitas umumnya. Tujuan itu dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum. Dan jika tujuan umum kurikulum ini dapat tercapai maka, tujuan pendidikan pun dapat tercapai optimal.
Oleh karena itu,  terdapat dua cabang ilmu psikologi pendidikan yang berkaitan erat dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum [3].
Hal ini pulalah dimana perkembangan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya diperoleh melalui proses belajar-mengajar. Dan guru sebagai pendidiklah harus mengupayakan cara/metode yang lebih baik untuk melaksanakan proses pembelajaran guna mendapatkan hasil yang optimal, sehingga proses pembelajaran perlu memperhatikan psikologis perkembangan dan psikologi belajar tersebut.penguasaan guru tentang psikologi pendidikan ini merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru,
Kaitannya dengan kurikulum maka, untuk psikologi perkembangan diperlukan  dalam hal penentuan isi kurikulum yang diberikan/dipelajari peserta didik, baik tingkat kedalaman dan keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakannya serta manfaatnya yang disesuaikan dengan tahap dan tugas perkembangan peserta didik. dan psikologi belajar sebagai strategi pelaksanaan kurikulum.  
            Seperti sekarang ini, dimana kembali lagi terjadi perubahan pengembangan kurikulum. Yakni, saat ini terjadi perubhan pengembangan kurikulum menjadi kurikulum 2013. Seperti yang katakan oleh Staf ahli Mendikbud Prof Kacung Marijan MA menegaskan bahwa kementerian itu akan melakukan perubahan kurikulum pendidikan nasional mulai 2013 untuk menyeimbangkan aspek akademik dan karakter, bahkan pendidikan karakter akan lebih banyak di tingkat pendidikan dasar atau TK dan SD, karena karakter itu merupakan pondasi pendidikan[4].
            Berdasarkan hal itu pulalah, maka untuk khususnya kurikulum 2013 ini mementingkan landasan psikologis pendidikan. Terlihat dari kurikulum 2013 ini lebih mengutamakan pada aspek akademik dan karakter. Karakter disinilah yang perlu memerhatikan landasan psikologis pendidikan, yaitu psikologis perkembangan dan psikologis belajar tadi.
            Jadi, aspek landasan psikologis pendidikan dalam perubahan pengembangan kurikulum ini sangat penting. Dengan berhasilnya menerapakan landasan psikologis pendidikan dalam kurikulum maka tujuan kurikulum bahkan lebih luasnya tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Terutama untuk sekarang ini, dalam mengembangkan kurikulum 2013.

Sumber:
Suyitno, Y. 2012. Landasan Psikologis Pendidikan. Sub Koordinat MKDP Landasan Pendidikan FIP UPI, Bandung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar