Dalam pengembangan kurikulum memerlukan berbagai aspek
landasan dalam pengembangannya. Salah satu aspek penting itu adalah berdasarkan
landasan psikologis pendidikan. Oleh karena itu, pentingnya mengembangkan
kurikulum berdasarkan landasan psikologis pendidikan ini.
Sebelum itu, menurut Suyitno, pendidikan adalah suatu
kegiatan yang menyangkut interaksi kejiwaan antara pendidik dan peserta didik
dalam suasana nilai-nilai budaya suatu masyarakat (sebagai lingkungan
pendidikan) yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan. Kegiatan pendidikan
tersebut selalu melibatkan aspek-aspek, seperti kejiwaan, kebudayaan,
kemasyarkatan, norma-norma dan kemanusiaan. Berdasarkan pengertian tersebut,
selanjutnya, landasan psikologis pendidikan adalah kajian tentang aspek-aspek
psikologis yang dapat menjadi dasar pemahaman bagi calon pendidik untuk
mengenali, menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep perkembangan psikologis
dari peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan [1].
Selain itu, menurut David Pratt dalam Curriculum
Design and Development (1980 : 4) mendefenisikan kurikulum secara
sederhana, yaitu sebagai seperangkat organisasi pendidikan formal atau
pusat-pusat latihan. Dan menurut Winarno Surahmad (1977 : 5), Kurikulum merupakan suatu yang dijadikan
pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan
belajar mengajar di kelas. Atas dasar hal tersebut, kurikulum kemudian dapat
didefenisikan sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu [2].
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka antara kurikulum dan pendidikan adalah dua hal
yang berkaitan. Begitupun dengan pendidikan dan psikologis berkaitan erat,
sehingga kurikulum akan berhubungan pula dengan psikologis pendidikan
khususnya. Seperti, yang telah disebutkan tadi, maka hubungan kurikulum dan
psikologis pendidikan ini adalah hubungan antara tujuan pendidikan. Artinya, pendidikan
harus mencapai tujuan pendidikan dan kurikulumlah yang dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut dimana
kurikulum ini berdasarkan aspek psikologis pendidikan pula.
Selanjutnya, dalam proses pengembangan sebuah
kurikulum yang berlandaskan psikologis pendidikan ini adalah dalam proses
perubahan perilaku peserta didik. Maka, kurikulum ini menjadi suatu alat untuk
mengubah perilaku peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan tadi. Sehingga,
unsur dalam proses pengembangan kurikulum ini bersumber dalam bidang
psikologis. untuk tujuan kurikulum setiap satuan pendidikan
harus mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagai mana telah
ditetapkan pada UU no.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lebih luasnya,
kurikulum merupakan sesuatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan SDM yang
berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik
untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran unutuk mencapai target
tujuan pendidikan nasional khususnya dan SDM yang berkualitas umumnya. Tujuan
itu dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum. Dan jika tujuan umum kurikulum
ini dapat tercapai maka, tujuan pendidikan pun dapat tercapai optimal.
Oleh karena itu, terdapat dua cabang ilmu psikologi pendidikan yang
berkaitan erat dalam proses pengembangan kurikulum, yaitu psikologi
perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan merupakan
ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan dengan
perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan dikaji tentang hakekat
perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tugas-tugas
perkembangan individu, serta hal-hal lainnya yang berhubungan perkembangan
individu, yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
mendasari pengembangan kurikulum. Psikologi belajar merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar. Psikologi belajar
mengkaji tentang hakekat belajar dan teori-teori belajar, serta berbagai aspek
perilaku individu lainnya dalam belajar, yang semuanya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan sekaligus mendasari pengembangan kurikulum [3].
Hal ini pulalah dimana perkembangan yang dialami oleh
peserta didik pada umumnya diperoleh melalui proses belajar-mengajar. Dan guru
sebagai pendidiklah harus mengupayakan cara/metode yang lebih baik untuk
melaksanakan proses pembelajaran guna mendapatkan hasil yang optimal, sehingga
proses pembelajaran perlu memperhatikan psikologis perkembangan dan psikologi belajar
tersebut.penguasaan guru tentang psikologi pendidikan ini merupakan salah satu
kompetensi yang harus dikuasai guru,
Kaitannya dengan kurikulum maka, untuk psikologi
perkembangan diperlukan dalam hal
penentuan isi kurikulum yang diberikan/dipelajari peserta didik, baik tingkat
kedalaman dan keluasan materi, tingkat kesulitan dan kelayakannya serta
manfaatnya yang disesuaikan dengan tahap dan tugas perkembangan peserta didik. dan
psikologi belajar sebagai strategi pelaksanaan kurikulum.
Seperti
sekarang ini, dimana kembali lagi terjadi perubahan pengembangan kurikulum. Yakni,
saat ini terjadi perubhan pengembangan kurikulum menjadi kurikulum 2013. Seperti
yang katakan oleh Staf ahli Mendikbud Prof Kacung Marijan MA menegaskan
bahwa kementerian itu akan melakukan perubahan kurikulum pendidikan nasional mulai
2013 untuk
menyeimbangkan aspek akademik dan karakter, bahkan pendidikan karakter
akan lebih banyak di tingkat pendidikan dasar atau TK dan SD, karena karakter
itu merupakan pondasi pendidikan[4].
Berdasarkan
hal itu pulalah, maka untuk khususnya kurikulum 2013 ini mementingkan landasan psikologis
pendidikan. Terlihat dari kurikulum 2013 ini lebih mengutamakan pada aspek
akademik dan karakter. Karakter disinilah yang perlu memerhatikan landasan
psikologis pendidikan, yaitu psikologis perkembangan dan psikologis belajar
tadi.
Jadi, aspek landasan psikologis pendidikan dalam perubahan
pengembangan kurikulum ini sangat penting. Dengan berhasilnya menerapakan
landasan psikologis pendidikan dalam kurikulum maka tujuan kurikulum bahkan lebih
luasnya tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Terutama untuk sekarang
ini, dalam mengembangkan kurikulum 2013.
Sumber:
Suyitno, Y. 2012. Landasan Psikologis Pendidikan. Sub Koordinat MKDP Landasan
Pendidikan FIP UPI, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar